Sekapur Sirih

Pada saat ekspansi kekuasaan oleh kerajaan Majapahit ke Bali, ekspedisi Majapahit dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada ditemani oleh Arya Dhamar /Adityawarman beserta adik adiknya yang merupakan kesatria keturunan kediri yang terdiri dari Arya Kenceng, Arya kuta Waringin, Arya Sentong, dan Arya Belog.

Masing-masing kesatria tersebut memimpin pasukannya menyerang dari segala penjuru mata angin. Setelah Bali berhasil ditaklukan oleh Mahapatih Gajah Mada, Arya Damar kembali ke Majapahit, kemudian diangkat sebagai Raja di Palembang. Adik-adik beliau ditempatkan sebagai Raja di masing-masing daerah di Bali seperti Arya Kenceng di Tabanan, Arya Belog di Kaba-kaba dan sebagainya.

Arya Kenceng di Tabanan kemudian melahirkan keturunan dinasti Raja Raja Tabanan. Dalam perjalanan sejarahnya, Arya Kenceng juga berperan dalam mendirikan kerajaan Badung yang dalam masa penjajahan Belanda sangat gigih menentang pemerintahan Hindia Belanda di Bali, sehingga meletus perang yang terkenal dengan perang Puputan Badung. Karena merasakan adanya kedekatan hubungan darah dan tali persaudaraan yang kuat antara Raja Tabanan dan Raja Badung, sehingga dalam perang Puputan Badung tersebut, Raja Tabanan Ida Cokorda Rai Perang tewas muput raga/menusuk diri di daerah Mengwi pada tahun 1906, karena Raja Tabanan Ida Cokorda Rai Perang mendengar bahwa Raja Badung telah wafat dalam perang Puputan Badung dan beliau tidak mau tunduk kepada Belanda dan begitu pula dengan Putra mahkota Raja Tabanan KI Gusti Ngurah Gede Pegeg, juga ikut muput raga/menusuk diri bersama ayah beliau. Begitu besar rasa ikatan persaudaraan dan pertalian darah antara Raja Badung dan Raja Tabanan hingga berakhir dengan bunuh diri sehingga di Puri Agung Tabanan kemudian hanya tersisa 2 dua orang Putri Raja dari permaisuri yakni Sagung Ayu Oka dan Sagung Ayu Putu. Karena Kerajaan Tabanan dianggap memihak Kerajaan Badung dan tidak mau tunduk kepada Pemerintah Hindia Belanda, maka Puri Agung Singasana dan Puri Oka Tabanan (Puri Kanginan) dibumi hanguskan oleh oleh Belanda. Kemudian dalam perlawanan melawan Belanda, seluruh keluarga Puri Oka mengungsi kedaerah Penebel, hingga akhirnya mendirikan kembali Puri Oka Tabanan di Desa Jegu Kecamatan Penebel. Sedangkan Putri Raja masing masing Sagung Ayu Oka kemudian menikah dengan Mr. Kramer seorang Klerk Kontrolir Belanda, dan Sagung Ayu Putu menikah dengan Ki Gusti Ngurah Anom, di Puri Anom Tabanan.

Dalam masa penjajahan Belanda, Pemerintah Hinda Belanda kemudian membentuk suatu daerah otonomi yang dipimpin oleh seorang self bestur. Daerah kekuasaan self bestur ini disesuaikan dengan pembagian kerajaan sebelumnya. Untuk wilayah Tabanan dan Badung self bestur diberi gelar Ida Cokorda, Gianyar Ida Anak Agung dan sebagainya...

Disadur dari berbagai sumber






Wednesday, August 9, 2017

Pilihan Pilkada Jangan Diukur oleh Uang

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan kepada masyarakat yang daerahnya sedang menghadapi Pilkada Serentak tahun 2018. Dia meminta dapat memahami benar bahwa kekuasaan ada di tangan rakyat.
“Rakyat yang sadar harus memahami bahwa rakyatlah yang berdaulat dan berkuasa. Sehingga jangan hutang budi karena dikasih uang. Jangan hutang budi karena dapat sembako. Jangan hutang budi kerena dikasih transport lalu pilih kepala daerah yang telah memberi uang,” kata Zulkifli Hasan saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR pada Musyawarah Kerja (Muker) Kowani Tahun 2017 di Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu (9/8).
Menurutnya boleh saja menerima uang dan sembako, namun pemberian yang diterima tidak boleh bersyarat, sehingga pilihan pilkada tetap dilakukan secara jernih dan independen. “Pilihannya harus obyektif, lihat latarbelakang calon kepala daerahnya, pernah terlibat korupsi nggak? Yakin tidak mampu membawa perubahan. Harus dipikir betul,” imbuhnya.
Zulkifli mengatakan dalam memilih pemimpin, masyarakat bisa melihat filosofi ayam dan telur. “Ini seperti telur sama ayam. Karena pemimpin yang jelek, itu hasil pilihan rakyat. Jadi pilihlah yang punya kapasitas, punya kompetensi dan betul-betul mampu mewakili,” ingatnya.

Lebih jauh, Zulkifli mengakui peran perempuan sangat strategis dalam membentuk karakter bangsa serta persatuan dan kesatuan nasional sesuai dengan tujuan dibentuknya Kongres Wanita Indonesia (Kowani). “Kaum perempuan lah yang mampu menjahit (bendera) merah putih yang robek. Kowani sebagai wadah perempuan pejuang menjadi tumpuan harapan perekat bangsa di tengah carut marut kondisi kekinian bangsa Indonesia,” ujarnya.
Peran perempuan yang strategis itu, katanya, mampu menjadi katalisator kondisi kekinian negeri ini. Mulai pembinaan internal rumahtangga, lingkungan sosial, hingga berkiprah menanggulangi perilaku menyimpang bagi generasi muda. Seperti dilibatkan dalam membantu tugas-tugas Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), hingga Pelayanan Pos Terpadu (Posyandu) bidang kesehatan ibu dan anak

Konstitusi Bisa Cegah Munculnya Pemimpin Diktator

Presiden Joko Widodo memastikan memegang teguh konstitusi negara dalam membangun praktik demokrasi yang sehat. Menurut Kepala Negara konstitusi yang melembaga menjadikan adanya perimbangan kekuasaan antarlembaga negara untuk saling mengawasi.
“Merujuk konstitusi kami, tidak ada satu pun institusi yang memiliki kekuasaan yang mutlak, apalagi seperti diktator,” tegas Presiden Joko Widodo saat membuka simposium internasional “Mahkamah Konstitusi sebagai Pengawal Ideologi dan Demokrasi dalam Masyarakat Majemuk” di Universitas Sebelas Maret, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (9/8).
Seorang pemimpin negara yang diktator cenderung memerintah secara otoriter/tirani dan menindas rakyatnya. Presiden Jokowi mengatakan sejatinya konstitusi dapat mencegah munculnya mobokrasi yang memaksakan kehendak atas nama jumlah massa. Dengan menjaga konstitusi yaitu Undang-Undang Dasar 1945 maka terbentuk koridor berdemokrasi.
Kendati demikian, bangsa Indonesia masih memiliki tantangan besar dalam menjalankan konstitusinya. Tantangan itu muncul seiring dengan dunia yang berubah dengan cepat. Banyak hal-hal baru yang muncul dibandingkan dengan dahulu saat konstitusi masing-masing negara disusun. “Tantangan-tantangan baru terus bermunculan seperti radikalisme, terorisme, globalisasi, perdagangan narkoba, perdagangan manusia, penyelundupan senjata, kejahatan siber, dan banyak lagi,” kata Presiden Jokowi.

Maka dari itu, Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga pengadilan konstitusi memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan tersebut. MK, menurut Presiden menjadi pijar yang menerangi pemahaman sebuah negara. “Mahkamah Konstitusi lah yang menginterpretasikan konstitusi sehingga dapat terus menjadi pegangan dan menjadi muara inspirasi bangsa dan negara dalam menjawab tantangan-tantangan baru,” tegasnya.
Simposium internasional yang dibuka Presiden Joko Widodo itu akan digelar selama dua hari, 9 dan 10 Agustus di Kota Surakarta. Simposium ini menjadi forum bertukar pikiran dan pengalaman bagi negara-negara anggota Association of Asian Constitutional Courts and Equivalent Institutions (AACC) dalam memperkuat nilai-nilai konstitusi, negara hukum, dan prinsip-prinsip demokrasi.

Tuesday, August 8, 2017

Puluhan Ruko Terkena Proyek Underpass Tugu Ngurah Rai

Puluhan bangunan ruko terkena dampak pembangunan jalan underpass di simpang Tugu Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung. Setidaknya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, telah mengantongi 32 sertifikat yang terkena pembebasan lahan.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPR Badung, Sang Nyoman Oka Permana mengakui, dari hasil pendataan untuk pembebasan lahan ada puluhan sertifikat dikumpulkan. “Saat ini baru 32 sertifikat baru terkumpul dan kebanyakan berupa bangunan ruko,” ujar Oka Permana, Senin (7/8).
Menurutnya, akan ada konsultasi publik setelah total jumlah sertifikat yang terdampak pembebasan lahan terkumpul. “Kami hanya bertugas untuk pembebasan lahan dan untuk pembangunan fisik underpass sepenuhnya dikerjakan oleh BPJN Sebelum tender apraisal, rencananya Minggu ini kami lakukan konsultasi publiknnya,” jelasnya.Diterangkan, setelah konsultasi publik akan dilanjutkan dengan tender apraisal, sehingga proyek yang miliaran rupuah ini dapat direalisasikan. Setelah pembayaran selesai, usai sudah tugas PUPR Badung.
“Fisiknya dikerjakan oleh BPJN. Setelah ada pemenang tender apraisal langsung bisa kerja. Untuk laporan penilaian paling lambat sebulan,” katanya.
Seperti diketahui, pembebasan lahan underpass simpang tugu Ngurah Rai dianggarkan hingga Rp 85 miliar. Anggaran sebesar ini dipasang pada APBD perubahan Badung 2017. Bupati Giri Prasta menyatakan megaproyek ini dipastikan berjalan untuk mendukung pertemuan IMF pada pertengahan 2018 mendatang. Proyek ini diharapkan mampu mengatasi masalah kemacetan

Sunday, August 6, 2017

Sumber Air di Tabanan Hanya Aman Hingga 5 Tahun ke Depan

Sumber air bersih di Tabanan hanya aman hingga lima tahun ke depan. Itu pun jika situasi dan kondisinya seperti saat ini.
Menurut Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Kabupaten Tabanan, IB Marjaya Wirata, Selasa (1/8), setelah periode tersebut, dikhawatirkan akan terjadi kekurangan sumber air. “Untuk periode lima tahun mendatang sumber air bersih di Tabanan masih aman. Untuk terus menjaga keamaannya diperlukan langkah-langkah pemeliharaan baik pemerintah maupun masyarakat. Seperti menggalakkan reboisasi melakukan penanaman pohon maupun langkah lain untuk menjaga sumber air ini agar terus ada,” ujarnya.
Terlebih sumber air PDAM Tabanan kebanyakan adalah mata air. Dari 31 sumber air PDAM, enam diantaranya adalah air permukaan sementara sisanya adalah mata air.
Mengenai cakupan layanan sambungan rumah tangga PDAM sejak dua tahun terakhir, 2015 dan 2016, mengalami penurunan meski jumlahnya mencapai target. Rata-rata target per tahun PDAM Tabanan mematok 1.300 sambungan. “Puncaknya pada tahun 2013 dan 2014 yang melampui target hingga 100 persen atau mencapai 3.000 sambungan rumah tangga,” ujarnya. Adanya penurunan permintaan sambungan ini, dikatakan Marjaya, dipengaruhi turunnya bisnis properti perumahan. Selain melesunya usaha properti, penurunan sambungan rumah tangga ini karena jangkauan layanan PDAM Tabanan sudah mencapai 74 persen atau sudah mencapai 55.523 sambungan.
Besaran pencapaian ini ditambah lagi dengan program Pamsimas (Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat) di Tabanan sudah menyasar lebih dari 90 persen desa yang tidak dapat layanan PDAM karena berbagai kondisi salah satunya geografis yang sulit. “Jangkauan air bersih yang sudah cukup besar di Tabanan tentu diiringi dengan semakin berkurangnya permintaan sambungan,” ujar Marjaya

Ini Tiga Manfaat Membaca

Tak semua orang suka membaca. Padahal, kebiasaan membaca bisa menjadi salah satu cara membuat otak beraktivitas sehingga semakin berkembang.
Tak hanya itu, ini 3 manfaat membaca yang akan dirasakan bagi orang yang rutin membaca selama beberapa menit setiap harinya :

1. Memahami orang lain
“Jika Anda membaca buku mengenai genetik, Anda akan belajar mengenai gen. Namun jika Anda membaca fiksi, Anda dapat mempelajari orang lain dan dirimu sendiri,” ucap Keith Oatley, PhD, professor emeritus psikologi kognitif di University of Toronto, novelis dan penulis Such Stuff as Dreams: The Psychology of Fiction.

2. Memberi kegembiraan
Penelitian sebelumnya mengatakan, pengalaman hidup memberikan kebahagiaan lebih dibandingkan materi. Namun menurut laman Prevention, penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The Journal of Comsumer Psychology menunjukkan, produk yang berisi kisah pengalaman hidup, seperti buku juga dapat memberikan kebahagiaan penuh.


3. Hilangkan stres
Peneliti dari Universitas Sussex mengungkapkan, membaca menghilangkan stres lebih baik dibandingkan mendengarkan musik atau menikmati teh yang hanya mampu menghilangkan stres sebanyak 68 persen

Radikalisme, Wabah Penyakit yang Gerogoti Sendi-sendi Pancasila

Paham sila pertama pancasila kini mulai dirongrong oleh paham radikalisme. Upaya ingin menyeragamkan ini kemajumakan ini terus dilakukan oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan agama.
Keinginan merubah paham pancasila, yakni berbeda-beda tetap satu jua harus segera diobati, sehingga kesatuan NKRI tetap terjaga. Hal itu terungkap dalam diskusi budaya serangkaian HUT ke-69 Bali Post. Kegiatan yang bekerjasam dengan Institute Seni Indonesia (ISI) Denpasar, diselenggarakan di auditorium setempat, Jumat (4/8).
Diskusi budaya yang mengambil tema “Memaknai Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Membangkitkan Nasionalisme” dihadiri sejumlah pakar budaya, seperti Rektor ISI Denpasar Prof. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum., Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Prof. Ketut Widnya, IB Yudha Triguna dari UNHI, AA Agung Suryawan dari Paikertan Krama Bali, dan praktisi lainnya.
Prof. Ketut Widnya, mengatakan paham radikalisme seperti wabah penyakit yang telah menyebar keseluruh sendi-sendi negara. Bahkan, berdasarkan data yang ada paham radikalisme telah merasuki di 19 provinsi di Indonesia. “Kita di Indonesia sangat marah dengan paham tersebut. Istilahnya radikalisme semacam penyakit yang sudah menyebar dan sulit diatasi, bahkan sudah menjalar ke lembaga resmi,” ungkapnya.  Menurutnya, manusia tidak ada yang berkeinginan dilahirkan di Bali, Lombok, Jawa. Sebab, kelahiran itu adalah takdir yang tidak dapat ditolak. “Kita tidak ingin dilahirkan di Bali, Jawa, Lombok, tapi ini sudah takdir tidak bisa kita lawan, tapi ada upaya melawan takdir dengan ingin melakukan penyeragaman, paham ini yang harus kita lawan,” tegasnya.
Dia berharap, melalui diskusi kebudayaan tersebut memberikan solusi bagaimana menjaga keberagaman dalam satu bingkai, yakni pancasila. “Mudah-mudahan lewat dikusi ini ada solusi bagaimana menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya lagi.
Gede Arya Sugiartha, menyebutkan upaya memperkuat nasionalisme atau rasa kebangsaan, dapat dilakukan dengan memunculkan sifat-sifat positif manusia Indonesia. Salah satu caranya adalah membangkitkan kembali nilai-nilai kearifan lokal yang tertanam dalam budaya. “Membangun budaya berarti membangun karakter manusia agar bertingkah laku baik dalam tatanan kehidupan bersama,” katanya.
Hal itu dikarenakan kebudayaan merupakan sistem kognitif yang dipergunakan untuk mengatur tingkah laku. “Bangsa Indonesia telah lama terjerumus dalam cara berpikir logosentris yang hanya menganggap ilmu dan pengetahuan sebagai tulang punggung pembangunan semesta,” pungkasnya

Sanur Village Festival 2017 Manjakan Wisatawan dengan 27 Agenda Kegiatan


Bicara Kesenian lokal di Bali memang tergolong unik, ibarat tombol sirine, saat dibunyikan, maka para wisatawan akan berdatangan ke Bali. Daya magnetnya kesenian Bali memang luar biasa, jadi tak salah bila setiap daerah di Bali mengemasnya menjadi even yang bertujuan mendatangkan wisatawan, salah satunya Sanur Village Festival (SVF) 2017.
Perhelatan SVF 2017 ini akan diselenggarakan di Pantai Sanur, tepatnya di Maisonette Area Inna Grand Bali Beach Bali, 9-13 Agustus 2017. Semua  program dikemas dalam nuansa Indonesia. Festival yang sudah berlangsung kedua belas kalinya ini merangkul berbagai komponen masyarakat untuk merayakan keberagaman warga.
“Membumikan semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Kegiatan ini sangat tepat dan sesuai dengan tema yang diusung yaitu “The New Spirit of Heritage,” kata Ida Bagus Gede Sidharta, Ketua Panitia Sanur Village Festival.
Sidharta sendiri menjelaskan, SVF 2017 ini akan ada 27 agenda kegiatan yang bisa dinikmati wisatawan yang datang ke Sanur. ke-27 kegiatan itu adalah Environment Activities, Bersih bersih Pantai, Coral plantation, Pelepasan Tukik (Bayi Penyu) ke laut, Extinction plantation dan Festival Exhibition.
Selain itu, juga ada Sanur Kreatif Expo, Cultural, Music and Art performances, Horticulture, Culinary, Food Festival, Food Heritage, Painting, Painting on the spot, Body Painting, Lomba Fotografi, Ekshibisi Foto, Fotografi, Aktifitas Olahraga, Festival Layang Layang, Fun Games, Fun Run, Turnamen Golf, Jukung Race, Turnamen Mancing, Kids Zone dan Village Cycling Tour.
“Pestanya memang tanggal 9-13 Agustus, tapi Rangkaian kegiatan akan dimulai dengan Sanur International Kite Festival, lomba layang layang tingkat internasional, saat ini sudah mendaftar 23 negara. Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari, mulai dari tanggal 3-6 Agustus 2017,” lanjutnya.
Juga ada Pameran foto di Griya Santrian Resort dan Villa, Jalan Danau Tamblingan, No 47, Denpasar, Bali yang Bertajuk “Bhinneka Tunggal Ika” itu merupakan hasil bidikan para fotografer Bali yang telah melalui tahap seleksi dan dipilih 34 foto untuk dipamerkan dan berlangsung mulai tanggal 4-19 Agustus 2017. Rangkaian SVF 2017 ini akan ditutup dengan kegiatan sport tourism Bali International Triathlon 2017, yang akan berlangsung pada 15 Oktober 2017. Event perlombaan yang menggabungkan tiga cabang olahraga atletik yakni renang, lari, dan sepeda tingkat internasional akan digelar di Pantai Mertasari, Sanur, Badung, Bali.
Acara ini telah meraih berbagai penghargan termasuk “Best Destination Triathlon” dan menarik minat lebih dari 1.000 peserta dari 30 negara serta lebih dari 500 pelari lokal asal Indonesia.
Pantai sanur adalah satu di antara sepuluh tempat paling populer di Asia versi TripAdvisor, airnya lebih tenang dibandingkan Pantai Kuta dan memiliki 8 titik pantai yang hampir semuanya berpasir putih. Beberapa pantai itu di antaranya adalah Pantai Segara Ayu, Pantai Sindhu, dan Pantai Mertasari.
Bagi Menpar Arief Yahya, Sanur adalah contoh pengembangan Pariwisata dengan community based, dan sangat sukses. Salah satunya pengelolaan Pasar Sanur yang pernah dia kunjungi.
Ini bisa dicontoh oleh daerah lain dalam menggembangkan destinasi pariwisata dengan model serupa. Kondisi pasarnya juga bagus, tidak ada kesan kumuh, tapi lebih friendly. “Dan melayani pemesanan by online,” kata Arief Yahya, yang dua tahun lalu juga berkunjung ke pasar itu.
Letak Pantai Matahari Terbit ini berjarak 17 km dari Airport Ngurah Rai. Di sini, selain menikmati matahari terbit, wisatawan bisa menikmati matahari terbenam. Di areal tempat wisata juga banyak tersedia banyak penginapan, baik berupa hotel, resort, villa maupun bungalow.
Selain itu, di daerah Sanur Bali banyak terdapat art shop, money changer, mini market, bar, cafe, restoran sebagai penunjang sarana pariwisata. Transportasinya? ada tersedia taxi meter tapi juga bisa dengan kendaraan sendiri seperti mobil atau sepeda motor. Banyak sekali tersedia penyedia jasa sewa motor dan rental mobil di Sanur.
“Nah, Ingin ikut dan nimmati kemeriahan festival ini? Segera kunjungi ke Sanur, Bali dan nikmati akhir pekan dengan beragam kegiatan dan atraksi seru dalam Sanur Village Festival 2017,” promosi Menpar Arief Yahya

Friday, August 4, 2017

Memohon Keadilan dan Kesejahteraan di Pura Luhur Pucak Petali

PURA Luhur Pucak Petali berlokasi di Desa Pekraman Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Pura ini dipercaya sebagai tempat untuk memohon keadilan atau tuntunan untuk bisa berbuat adil bagi umat Hindu serta untuk memohon kesejahteraan. Piodalan Pura Khayangan  Jagat ini jatuh pada Buda Kliwon Ugu dan biasanya akan nyejer kurang lebih selama tiga hari yaitu hingga hari Sabtu.
Karena tempat memohon keadilan, biasanya menjelang ajang Pilkada atau Pileg maka Pura ini akan ramai didatangi oleh para Caleg maupun Calon Pimpinan Daerah yang ada di wilayah Bali. Jero Mangku Pura Luhur Pucak Petali, I Wayan Mundra menerangkan bahwa nama Pura Luhur Pucak Petali berasal dari kata ‘Butali’ yang artinya Bumi dan Tali sehingga jika digabungkan berarti pengikat jagat atau pengerajeg jagat, namun sayang hingga saat ini belum ditemukan babad atau purana yang menjelaskan mengenai keberadaan Pura ini.
Pura Luhur Pucak Petali masuk situs bersejarah berupa Punden Berundak karena dulunya kawasan ini merupakan gundukan batu. Memasuki pura ini kita akan disambut dengan areal Penataran Bale Agung yang terdiri dari Pelinggih Pokok, Bale Pegat, Bale Kulkul, Bale Gong Empat, Bale Dawa Linggih Tapakan Ida Betara dan Jineng. Setelah itu maka kita selanjutnya memasuki areal Pelinggih Ratu Nyoman dan Ratu Wayan yang terdiri dari Piasan Madu Kekalih, Apit Lawang, Pelinggih Gedong, Pelinggih Madya (Pelinggih Ratu Nyoman dan Ratu Wayan), Gedong Pengabih yang ada dikedua sisi Pelinggih Madya, Piasan Pokok Ratu Nyoman dan Ratu Wayan, Bale Pesamuan dan Bale Panitia. “Jadi sebelum kita menghaturkan persembahyangan di areal Utama Mandala maka terlebih dahulu harus memohon ijin di hadapan Pelinggih Ida Ratu Nyoman dan Ratu Wayan,” lanjutnya.
Memasuki Utama Mandala kita akan menemui Bale Linggih disebelah timur, kemudian Meru Pesimpangan Tamblingan, Gedong Krinan, Gedong Simpen, Pelinggih Pokok (Pelinggih Utama), Pesimpangan Taksu Agung, Piasan Alit, Bale Pesamuan, Piasan Ageng, lalu di belakang Pelinggih Utama juga terdapat sebuah Beji Pengit dan Pelinggih Bambang serta Pesraman Puri dan Mangku, Dapur Suci dan bangunan lainnya di sisi sebelah barat Pura.
Pura ini sempat menjalani renovasi yaitu pada tahun 1970 an dan tahun 1997. Pada renovasi ke dua ini hampir semua pelinggih yang terbuat dari kayu diganti. ‘’Karena pelinggih yang dari kayu rusak jadi pada renovasi tahap dua tahun 1997 semuanya diganti,’’ ujar Mangku Mundra