Infrastruktur yang kurang mendukung hingga kroditnya lalu lintas di
seputaran Ubud, menjadi permasalahan yang tak kunjung tuntas. Kondisi
ini pun terus menjadi keluhan wisatawan, hingga mereka berpaling ke
objek wisata lain. Sementara Central Parkir Desa Pakraman Padangtegal
yang diharapkan menjadi solusi, baru bisa beroperasi September
mendatang.
Ketua UHSA (Ubud Home Stay Asosiasi), Ida Bagus Wiryawan, Minggu
(30/7) mengaku banyak menerima keluhan wisatawan yang berkunjung ke
Ubud, dengan satu persoalan yakni kemacetan. “Sudah banyak wisatawan
menulis testimoni yang mengeluhkan tentang kemacetan di Ubud,“ ucapnya.
Diungkapkan banyak wisatawan yang bertanya-tanya, sejak kapan Ubud
krodit seperti sekarang, dengan lalu lintas macet dari segala arah.
Infrastruktur pun banyak dikeluhankan wisatawan, seperti minimnya
fasilitas untuk pejalan kaki. “Ruas trotoar yang seharusnya untuk
pejalan kaki malam digunakan untuk parkir, ketidak nyamanan ini
diperparah dengan beberapa pihak menawarkan jasa (transportasi-red)
dengan kesan mengejar dan memaksa, “ bebernya.
Akibat berbagai keluhan itu, dalam sebulan terakhir beberapa tamu
yang menginap memilih untuk cek out lebih awal, karena frustasi dengan
keadaan di Ubud. “ Banyak tamu yang frustasi, memilih tempat lain yang
lebih sepi seperti Kintamani atau Lovina, “ bebernya.
Pria akrab sapaan Gus De Wiryawan ini menilai persoalan tersebut
sudah amat mendesak untuk dituntaskan. Ia pun mengajak semua pihak untuk
serius menangani kondisi di Ubud. ” Perlu dipahami bersama Ubud dalam
keadaan darurat macet, ini lampu merah untuk pariwisata kita, “
tegasnya.
Sementara Bendesa Pakraman Padangtegal, Ubud Made Gandra membenarkan
tingginya kegerahan wisatawan terhadap lalu lintas di Ubud. Dikatakan
salah satunya penyebabnya ialah pengusaha di seputaran Ubud itu sendiri,
yang membiarkan pemilik hingga karyawan memarkir kendaraan sembarangan
di sempadan jalan. “ Makanya nanti kami dorong semua pengusaha ini untuk
parkir ke Central Parkir yang sudah disiapkan, “ ucapnya.
No comments:
Post a Comment